Ini juga soal simbologi pengemasan yang tidak kalah penting dari tulisan sebelumnya tentang pelabelan GHS dan TDG pada kemasan. Pengemasan (packaging) sangat penting mengingat sebagian besar kerusakan barang terjadi pada saat pengangkutan, terutama pada saat bongkar muat.

Bayangkan ketika kita akan mengirimkan paket botol kaca berisi cairan kimia, selain mengemas/ melindungi paket dengan sebaik mungkin termasuk dengan label GHS dan TDG, tentunya kita ingin petugas pengiriman memperlakukan paket kita dengan hati-hati karena isinya fragile (rentan pecah). Kita dapat mengkomunikasikan hal ini melalui simbol pada kemasan luar , misalnya menggunakan kardus dengan simbol “gelas wine” (fragile) dan simbol “dua panah vertikal yang mengarah ke atas” (this side up), sehingga petugas pengiriman mengetahui tingkat risiko isi kardus dan akan menempatkan atau memindahkan kardus tegak sesuai arah tanda panah (tidak miring dan tidak terbalik).

Tidak hanya pada kemasan luar, kita kerap menjumpai simbol-simbol pada kemasan dalam (inner box), label produk, dokumen produk maupun pada produknya itu sendiri. Ada yang mudah terlihat dan ada juga yang tersembunyi. Simbol yang mudah terlihat biasanya dicantumkan untuk mengkomunikasikan aspek hak dan perlindungan konsumen, sebaliknya yang tersembunyi ditujukan untuk keperluan teknis produksi, pengemasan, dan distribusi.

Untuk produk minuman kemasan plastik misalnya, di bagian bawah botol dicantumkan piktogram “gelas dan garpu” (food grade) yang berarti bahan yang digunakan untuk membuat botol tersebut aman untuk makanan dan minuman. Produsen juga menambahkan simbol daur ulang, kode daur ulang, dan informasi bahan yang digunakan untuk membuat botol tersebut.

Kemudian pada boks karton (kardus), selain simbol fragile sering kita melihat simbol “payung” (keep dry) yang berarti bahwa barang yang ada di dalam kemasan akan mudah rusak jika terkena air jadi harus disimpan di tempat kering.

Simbol yang sering dijumpai pada produk maupun label produk adalah simbol atau tanda (marking) CE yang membuktikan bahwa produk tersebut telah memenuhi persyaratan yang relevan yang berlaku di Uni Eropa, misal produk elektronika harus lulus uji EMC dan LVD untuk bisa mencantumkan tanda CE. Dengan adanya tanda CE, produk tersebut dapat dipasarkan secara bebas di dalam wilayah Uni Eropa.

 

Gambar 1

Contoh-contoh simbol pada kemasan

(a) Food grade and recycling symbol on bottled water plastic

(b) Umbrella or keep dry symbol on outer packaging

(c) CE symbol on multioutlet socket

Note. (a) Simbol food grade dan daur ulang pada kemasan air mineral. (b) Simbol payung pada boks karton. (c) Tanda CE pada steker T.

Beberapa simbol sejenis tersebut mungkin mudah dipahami atau sudah sering kita lihat, namun beberapa simbol lainnya masih belum familiar bagi sebagian besar orang. Jadi agar lebih familiar, kita akan melihat semua simbol yang biasa terlihat pada kemasan segala jenis barang atau paket, tetapi tidak termasuk simbol-simbol khusus untuk kemasan barang berbahaya (dangerous goods).

SIMBOLOGI P&L

Simbol-simbol grafis telah lama digunakan dalam operasi pengemasan dan pelabelan, disingkat P&L (packaging and labeling). Operasi P&L mengacu pada prosedur membungkus atau melindungi barang untuk didistribusikan dan membubuhkan informasi yang diperlukan berupa tulisan dan gambar-gambar termasuk simbol-simbol yang diperlukan agar barang dilindungi secara memadai, mudah diidentifikasi, dan mematuhi ketentuan hukum dan keselamatan.

Untuk memahami aspek penting simbol-simbol pada operasi P&L, kita dapat mengelompokkan simbol-simbol P&L yang ada saat ini ke dalam lima kelompok berdasarkan fungsinya sebagai berikut:

1. Perlindungan produk (contents protection).
Kelompok simbol ini berfungsi untuk membantu melindungi isi paket saat distribusi serta panduan penyimpanannya. Simbol-simbol ini menggambarkan bagaimana isi boks/ kardus harus dilindungi tanpa harus mengungkapkan apa isinya, contohnya simbol “tangani dengan hati-hati” (handle with care), “barang rentan pecah” (fragile), “simpan di tempat kering” (keep dry),  dan seterusnya.

2. Petunjuk penanganan (handling instructions).
Kelompok simbol ini memberikan panduan spesifik tentang cara menangani paket agar tidak rusak, seperti “angkat di sini” (sling here), “jangan ditumpuk” (do not stack), “tumpukan maksimum” (maximum stack), dan sebagainya.

3. Informasi kesehatan dan keselamatan (health and safety information).
Kelompok simbol ini memberikan informasi tentang risiko kesehatan dan keselamatan yang mungkin ditimbulkan oleh isi paket, misalnya paket berisi bahan yang mudah menguap atau mudah terbakar. Kita dapat memberikan simbol peringatan (caution) dan simbol-simbol khusus untuk kemasan barang berbahaya (dangerous goods), kemudian merekomendasikan cara menanganinya dengan memberikan simbol  perlindungan dan penanganan paket.

4. Kepatuhan standar (standards compliance).
Kelompok simbol ini memberikan informasi bahwa paket atau produk telah mematuhi ketentuan hukum dan standar internasional. Misalnya menunjukkan bahwa produk memenuhi standar tertentu, seperti “CE marking” yang berarti telah mematuhi standar pasar Uni Eropa.

5. Dukungan berkelanjutan (sustainability packaging).
Kelompok simbol ini menyampaikan pesan penting tentang tanggung jawab keberlanjutan (sustainability), seperti menggunakan bahan kemasan yang dapat didaur ulang. Jika bahan kemasan dapat didaur ulang, kita dapat mencantumkan simbol daur ulang pada kemasan tersebut. Ada berbagai macam bentuk, namun yang paling umum adalah simbol panah saling mengejar yang membentuk segitiga yang disebut mobius loop.

Kita dapat menyantumkan banyak simbol pada kemasan untuk mengkomunikasikan semua fungsi simbol di atas, namun terlalu banyak simbol juga dapat membingungkan pembacanya, atau malah mengalihkan perhatian terhadap informasi penting pada paket yang seharusnya diprioritaskan.

STANDARDISASI

Ada semacam konvensi dalam operasi P&L global untuk menandai barang atau paket selama distribusi fisiknya. Ketika paket kita berada dalam rantai pasok global, paket tersebut akan melintasi batas-batas negara, budaya, dan bahasa sehingga diperlukan bahasa universal untuk menyampaikan panduan penanganan paket. Bahasa grafis berupa simbol diyakini akan cepat dipahami semua orang di belahan dunia manapun.

Adalah ISO, International Organization for Standardization, menerbitkan beberapa standar untuk menyeragamkan simbol-simbol P&L agar semua orang di negara manapun memahami makna simbol-simbol tersebut. Standar-standar tersebut antara lain:

    • ISO 780:2015 (Packaging — Distribution packaging — Graphical symbols for handling and storage of packages). Ini versi terbitan tahun 2015 yang masih berlaku hingga tulisan ini dibuat. Seperti judulnya, simbol-simbol grafis dalam standar ini digunakan untuk penanganan dan penyimpanan paket.
    • ISO 7000:2019 (Graphical symbols for use on equipment — Registered symbols). Ada ribuan simbol grafis dalam standar edisi ini karena mencakup berbagai aspek penggunaan produk/ peralatan (equipment), mulai dari simbol untuk informasi produk, indikator pengoperasian, instruksi keselamatan hingga simbol-simbol pengemasan.
    • ISO 15223-1:2021 (Medical devices —Symbols to be used with information to be supplied by the manufacturer). Ini adalah update edisi keempat dari edisi ketiga yang dirilis pada tahun 2016. Seri 15223-1 memuat serangkaian simbol yang digunakan untuk menjelaskan penggunaan alat medis secara aman dan efektif. Simbol diletakkan di dalam dokumen, kemasan, atau alat medis itu sendiri, biasanya tentang informasi produsen, nomor lot, penyimpanan, sterilisasi, kadaluwarsa, dan masih banyak lagi.

Di Amerika Serikat, ASTM (American Society for Testing and Materials) juga memiliki standar ASTM-D5445 (Standard Practice for Pictorial Markings for Handling of Goods) yang menetapkan serangkaian simbol untuk menandai paket atau kontainer dalam penanganan dan penyimpanannya. Standar khusus yang mengatur simbol P&L dapat dijumpai juga di Eropa terutama yang berkaitan dengan panduan daur ulang. Industri tertentu mungkin punya standar sendiri untuk operasi P&L di internal rantai pasoknya.

Simbol-simbol grafis pada Gambar 2 di bawah ini adalah simbol-simbol P&L menurut ISO 780, ISO 7000, ISO 15223, dan standar lain yang berlaku.

Gambar 2

Simbol-simbol packaging and labeling

Packaging and labelling signs. Symbols, marks, icon, logo for packaging box, cardboard, label, handling instruction, protecting content (keep dry, fragile, handle with care, max stack, recycle)

Note. From Packaging and labelling signs [Graphic], by Versatiline Studio, n.d., Shutterstock.

Beberapa simbol di atas ini hanya dapat dicantumkan pada kemasan jika produk atau kemasan sudah memenuhi kriteria tertentu yang dipersyaratkan.

APLIKASI SIMBOL P&L

Mengingat sebagian besar kerusakan barang terjadi pada saat bongkar muat, beberapa lembaga internasional telah memberikan panduan terkait aplikasi simbol P&L, terutama aplikasi pada kemasan luar/ kardus. Salah satu panduannya adalah CTU Code (Code of Practice for Packing of Cargo Transport Units) yang diterbitkan bersama oleh International Maritime Organization (IMO), International Labour Organization (ILO) dan Komisi Ekonomi PBB untuk Eropa (UNECE).

Di dalam CTU Code dijelaskan cara penggunaan simbol-simbol ISO 780 sebagai berikut.

1. Cetakan simbol

Simbol sebaiknya dicetak langsung pada kardus dengan distensil atau disablon (screen printing), namun diperbolehkan juga menyantumkannya pada label kemasan. Kita dapat memberikan bingkai atau garis tepi untuk setiap simbol, namun simbol-simbol ISO 780 dirancang tanpa bingkai yang dapat dicetak langsung pada kemasan.

2. Warna simbol

Warna simbol harus hitam. Jika warna kemasan membuat simbol hitam kurang terlihat jelas, sebaiknya menggunakan warna putih, atau warna lain yang kontras. Sebaiknya hindari warna yang biasa dipakai oleh piktogram TDG, seperti warna merah, oranye atau kuning kecuali ada regulasi yang mengharuskan penggunaan warna-warna tersebut.

3. Ukuran simbol

Normalnya ukuran simbol harus 10cm, 15cm, atau 20cm. Ini bergantung ukuran atau bentuk kemasan yang mungkin memerlukan ukuran simbol yang lebih besar atau lebih kecil.

4. Penempatan simbol

Penempatan simbol juga harus benar karena penempatan yang salah dapat menyebabkan salah tafsir. Contoh kemasan paket pada Gambar 3 di bawah ini adalah contoh penempatan simbol yang direkomendasikan oleh CTU Code.

Gambar 3

Contoh penempatan simbol-simbol P&L pada kemasan luar yang direkomendasikan oleh CTU Code

Example of markings (fragile, this side up, centre of gravity, sling here) on outer packaging as suggested by CTU Code

Ada empat simbol pada contoh Gambar 3 di atas dengan rekomendasi penempatan sebagai berikut:

  • Fragile. Simbol “gelas wine” ini hendaknya diletakkan di sudut kiri atas pada keempat sisi kemasan (depan, belakang, kiri, dan kanan).
  • This side up. Ketika panah orientasi ini diperlukan bersamaan dengan simbol “fragile”, simbol ” this side up” dimunculkan terlebih dahulu dekat ke sudut karena penanganan paket dengan orientasi yang benar diprioritaskan untuk meminimalkan risiko kerusakan paket.
  • Centre of gravity. Jika memungkinkan, simbol ini diletakkan pada keenam sisi kemasan (depan, belakang, kiri, kanan, atas, dan bawah) atau pada empat sisi lateral yang sesuai dengan titik di mana berat total paket terakumulasi.
  • Sling here. Simbol berbentuk “rantai” ini harus ditempatkan tepat di mana sling atau alat bantu angkat harus dipasang. Setidaknya posisinya pada kedua sisi yang berlawanan (depan dan belakang, atau kiri dan kanan).

Bagi operasi logistik, simbol-simbol yang tercetak pada produk dan kemasan bukan sekedar gambar biasa, tapi alat untuk menjaga integritas barang selama transit; memberi tahu orang-orang bagaimana cara menanganinya dan apakah sudah memenuhi semua ketentuan hukum dan standar. Simbol-simbol P&L tidak hanya memandu petugas pengiriman dalam saluran distribusi fisiknya. Lebih dari itu, simbol-simbol digunakan oleh si pengirim untuk menjamin barang di dalam kemasan dapat sampai ke si penerima dengan aman dan selamat.

One thought on “ Simbol-Simbol di Tempat Kerja (3) – Packaging and Labelling ”

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.